Sabtu, 15 Juni 2013

kasus L/C



Ringkasan Kasus
Awal terbongkarnya kasus menghebohkan ini tatkala BNI melakukan audit internal pada bulan Agustus 2003. Dari audit itu diketahui bahwa ada posisi euro yang gila-gilaa besarnya, senilai 52 juta euro. Pergerakan posisi euro dalam jumlah besar mencurigakan karena peredaran euro di Indonesia terbatas dan kinerja euro yang sedang baik pada saat itu. Dari audit akhirnya diketahui ada pembukaan L/C yang amat besar dan negara bakal rugi lebih satu triliun rupiah.
Penjelasan mengenai L/C fiktif BNI tersebut adalah sebagai berikut :
- Waktu kejadian : Juli 2002 s/d Agustus 2003
-  Opening Bank : Rosbank Switzerland, Dubai Bank Kenya Ltd, The Wall Street Banking Corp, dan Middle East Bank Kenya Ltd.
-  Total Nilai L/C : USD.166,79 juta & EUR 56,77 juta atau sekitar Rp. 1,7 trilyun
-   Beneficiary/Penerima L/C : 11 perusahaan dibawah Gramarindo Group dan 2 perusahaan dibawah Petindo Group
-  Barang Ekspor : Pasir Kuarsa dan Minyak Residu
-  Tujuan Ekspor : Congo dan Kenya
-   Skim : Usance L/C
Kronologi :
1.Bank BNI Cabang Kebayoran Baru menerima 156 buah L/C dengan Issuing Bank : Rosbank Switzerland, Dubai Bank Kenya Ltd, The Wall Street Banking Corp, dan Middle East Bank Kenya Ltd. Oleh karena BNI belum mempunyai hubungan koresponden langsung dengan sebagian bank tersebut di atas, mereka memakai bank mediator yaitu American Express Bank dan Standard Chartered Bank.
2. Beneficiary mengajukan permohonan diskonto wesel ekspor berjangka (kredit ekspor) atas L/C-L/C tersebut di atas kepada BNI dan disetujui oleh pihak BNI. Gramarindo Group menerima Rp 1,6 trilyun dan Petindo Group menerima Rp 105 milyar.
3. Setelah beberapa tagihan tersebut jatuh tempo, Opening Bank tidak bisa membayar kepada BNI dan nasabahpun tidak bisa mengembalikan hasil ekspor yang sudah dicairkan sebelumnya.
4. Setelah diusut pihak kepolisian, ternyata kegiatan ekspor tersebut tidak pernah terjadi.
5.Gramarindo Group telah mengembalikan sebesar Rp 542 milyar, sisanya (Rp 1.2 trilyun) merupakan potensi kerugian BNI.
Dalam menanggapi kasus ini manajemen Bank BNI mengatakan bahwa tidak ada ekspor fiktif dan belum ada kerugian, tetapi yang ada hanya potensi kerugian (potential losses).
Pertanyaannya adalah apakah mungkin kerugian sebesar itu terjadi tanpa ekspor fiktif ? Minimnya informasi mengenai sistem pembayaran perdagangan internasional melalui letter of credit (L/C) menimbulkan semakin banyaknya pertanyaan mengenai kasus pembobolan Bank BNI.
Solusi
Sistem dan prosedur pengamanan transaksi L/C, khususnya di bank-bank BUMN, termasuk Bank BNI, cukup baik karena telah dibangun dan disempurnakan selama bertahun-tahun, antara lain berdasarkan pengalaman- pengalaman pahit masa lampau.
Akan tetapi, sistem pengamanan yang baik saja tidak cukup. Masih diperlukan sikap dari para petugasnya. Sekalipun sistem pengamanan sudah demikian baik, tetapi apabila para petugas bank sengaja melanggar sistem dan prosedur dengan tujuan yang tidak baik, bank akan kebobolan juga.
Bank selalu dihadapkan pada pilihan dilematis antara pengamanan dan pelayanan kepada nasabah. Pengamanan yang terlalu ketat akan menghasilkan pelayanan yang mengecewakan nasabah.
Sebaliknya, pelayanan yang dirasakan sangat memuaskan nasabah akan mengorbankan sistem pengamanan. Menghadapi dilema ini, bank harus bijak dan mampu membangun prosedur kerja yang tetap dapat menjamin keamanan, namun pelayanan bank memuaskan bagi nasabah.
Dari penelitian, ternyata transaksi dalam kasus Bank BNI ini merupakan transaksi bermasalah dengan indikasi transaksi tersebut dilakukan tanpa mengikuti ketentuan intern Bank BNI. Transaksi L/C kedua grup usaha yang menjadi beneficiary telah dinegosiasikan oleh Bank BNI Kebayoran Baru dengan diskonto tanpa didahului adanya akseptasi dari bank penerbit.
Di samping itu, dokumen-dokumen L/C mengandung penyimpangan dan negosiasi L/C dilakukan tanpa kelengkapan dokumen.
Berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan oleh kantor besar Bank BNI, para eksportir, yaitu perusahaan-perusahaan yang termasuk Gramarindo Group dan Petindo Group ternyata telah melakukan ekspor fiktif.
Hal ini terungkap antara lain dari hasil verifikasi kepada Pejabat Bea Cukai cabang Belitung menyangkut Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) Gramarindo Group, Pejabat Bea Cukai cabang Belitung menyatakan bahwa PEB tersebut palsu.
Sementara itu pula, penyelesaian pembayaran hasil transaksi ekspor (proceed) dari beberapa slip L/C tersebut yang telah dinegosiasikan dilakukan bukan oleh bank pembuka L/C (issuing bank), melainkan dilakukan oleh para eksportir sendiri dengan cara melakukan penyetoran atau melalui pendebetan rekening para eksportir tersebut.
Sebagaimana diketahui, atas laporan kantor besar Bank BNI pada tanggal 30 September 2003, pihak kepolisian telah menahan pegawai Bank BNI Kebayoran Baru yang terlibat, yaitu Koesadiyuwono (mantan pemimpin cabang Bank BNI Kebayoran Baru) dan Edi Santoso (mantan Customer Service Manager Luar Negeri cabang Bank BNI Kebayoran Baru).
Sumber:http: //irsan90.wordpress.com/2012/03/26/letter-of-credit-dan-contoh-kasus/

Sabtu, 04 Mei 2013

artikel pendidikan


Betapa Mirisnya melihat Pendidikan di Daerah Perbatasan

Pendidikan merupakan salah satu modal yang sangat penting untuk menjalani kehidupan bermasyarakat, dengan adanya pendidikan Kita bisa mengetahui berbagai macam informasi. Kita bisa mendapatkan pendidikan moral, kedisiplinan, agama, sosial dan masih banyak lagi yang bisa Kita dapatkan. Namun Namun dewasa ini pendidikan bukan lagi dianggap sebagai hal yang penting, di Indonesia banyak sekali kasus-kasus yang mengotori dunia pendidikan, contohnya yaitu :
·       -   Buku pelajaran yang mengandung hal-hal kotor, cerita dan gambar yang tidak layak untuk dibaca oleh  anak-anak Sekolah Dasar.
·       -   Banyak kecurangan saat penerimaan Siswa-Siswi baru.
·        -  Kurangnya fasilitas pengajar dan pendukung lainnya.

Contoh yang terakhir diatas itu banyak sekali terjadi, khususnya pada daerah
 perbatasan di wilayah Indonesia. Mengapa daerah-daerah terpencil sering kali
tidak menjadi perhatian pemerintah, sedangkan kota-kota besar selalu
 tercukupi fasilitasnya, ini adalah hal yang tidak sebanding.
Ini adalah keadaan yang memprihatinkan , bagaimana tidak ? Di pulau Jawa sudah banyak sekali menyebar berbagai sekolah dengan fasilitas baik yang standar maupun yang Internasional . Namun jika kita melihat di Pulau luar jawa , di Pulau yang masih terpencil seperti Pulau kalimantan , Papua , dan bahkan kepulauan kecil di Indonesia yang mungkin keadaannya belum begitu diperhatikan oleh pemerintah . Dan lebih miris lagi adalah keadaan pendidikan di daerah perbatasan Indonesia . Saya pernah mendengar kabar di berbagai media bahwa anak-anak Indonesia harus menempuh perjalanan yang cukup jauh untuk menuju sekolah mereka . Apakah kalian tahu ?? bahwa sekolah mereka itu bukan milik pemerintah Indonesia melainkan milik pemerintah Malaysia . Jadi yang seharusnya mereka setiap hari senin upacara mengibarkan bendera merah putih dan mengumandangkan lagu Indonesia Raya , namun mereka harus pasrah untuk hormat terhadap bendera Malaysia dan Mengumandangkan lagu Kebangsaan Malaysia . Selain itu juga ada keadaan yang lebih miris , dimana di daerah perbatasan itu kekurangan tenaga pengajar dan gedung sekolah , jadi TNI (Tentara Negara Indonesia) lah yang menjaga daerah perbatasan menjadi guru pengajar , dan tempat jaga mereka juga dijadikan sebagai kelas , sedangkan pengajar yang benar-benar latar belakangnya seorang guru atau pengajar tidak ada satu pun Jika Kita bayangkan keadaan seperti ini sangat sedih, mendengar kata “anak-anak di daerah perbatasan kurangnya mendapatkan pendidikan di usia layaknya seorang anak Sekolah”. Dan anehnya lagi saat mulai pendaftaran siswa baru , bukan siswa-siswa dan orang tuanya yang menuju ke sekolah untuk mendaftarkan anak-anaknya , melainkan guru-guru yang mendatangi rumah-rumah siswa dan mengajaknya untuk bersekolah . Bagaimana pemerintahan di Indonesia, masalah pendidikan saja tidak dapat diselesaikan, sedangkan masalah yang tidak penting dan dapat menghabiskan uang Negara selalu di nomor satu kan. Jika keadaannya seperti ini terus, kapan Indonesia akan maju. Indonesia maju dalam hal yang buruk, korupsi dan korupsi di utamakan.

Solusi yang dapat diambil dari masalah tadi pemerintah harus bisa lebih memperhatikan masalah-masalah pendidikan di daerah terpencil dengan menambah jumlah guru dan bisa menanamkan rasa nasionalisme kepada anak-anak di daerah perbatasan, memperbaiki infra struktur yang ada, memberikan pengarahan kepada penduduk daerah terpencil tentang pentingnya pendidikan.

Sumber : http://windiefebriana.blogspot.com/2012/11/betapa-mirisnya-melihat-pendidikan-di.html

kurs


Siti Amaliyah
26209630
4EB19


KURS TRANSAKSI BANK INDONESIA
Update Terakhir 5 April 2013
Kode Singkatan

Mata Uang
Nilai
Kurs Jual
Kurs Beli
Graph





AUD
1.00
10,199.96
10,096.04
Grafik Time Series
BND
1.00
7,905.48
7,823.28
Grafik Time Series
CAD
1.00
9,675.25
9,574.74
Grafik Time Series
CHF
1.00
10,424.33
10,315.72
Grafik Time Series
CNY
1.00
1,565.59
1,549.94
Grafik Time Series
DKK
1.00
1,700.20
1,681.92
Grafik Time Series
EUR
1.00
12,671.05
12,541.45
Grafik Time Series
GBP
1.00
14,922.56
14,770.46
Grafik Time Series
HKD
1.00
1,262.70
1,250.03
Grafik Time Series
JPY
100.00
10,099.95
9,994.85
Grafik Time Series
KRW
1.00
8.70
8.61
Grafik Time Series
KWD
1.00
34,368.86
34,001.40
Grafik Time Series
MYR
1.00
3,200.13
3,165.04
Grafik Time Series
NOK
1.00
1,694.79
1,676.78
Grafik Time Series
NZD
1.00
8,230.74
8,146.51
Grafik Time Series
PGK
1.00
4,957.85
4,425.02
Grafik Time Series
PHP
1.00
238.09
235.59
Grafik Time Series
SAR
1.00
2,613.80
2,587.53
Grafik Time Series
SEK
1.00
1,501.58
1,485.54
Grafik Time Series
SGD
1.00
7,905.48
7,823.28
Grafik Time Series
THB
1.00
334.88
331.31
Grafik Time Series
USD
1.00
9,802.00
9,704.00
Grafik Time Series




SOAL

1.      Nn.Amel  mendapat kiriman dari kakaknya yang bekerja di Amerika sebesar USD 2.500 dan kiriman pamannya yang tinggal di Korea sebesar KRW 4.000. Berapa Rp yang akan diterima oleh Wulan ?
Jawab :
USD 2.500 * 9.704 (kurs beli)      =          Rp.24.260.000
KRW 10.000 * 8.61(kurs beli)      =          Rp.  8.610.000   +
                                                                  Rp.32.870.000

2.      Tn.Kaka tinggal di Australia dan ia berkunjung ke Indonesia dengan membawa uang sebesar AUD 13.000, ketika ditukar di bank maka ia akan mendapatkan berapa Rp ?
Jawab :
AUD 1.000 * 10.096,04 (kurs beli)    =          Rp.10.096.040

3.      Tn.Ghaiz mengimpor motor dari Philipina dengan harga PHP 50.000, berapa GBP yang harus dibayar Tn.Andi ?
Jawab :
PHP 50.000 * 238,09 (kurs jual)         =          Rp.11.904.500  =  GBP  797,751
                        GBP (kurs jual)                           14.922,56

4.      Chiko ingin membuka usaha dibidang impor gula dari Amerika Serikat, dia membutuhkan USD 9.000 untuk modal usahanya. Berapa Rp yang harus ia persiapkan jika mempunyai tabungan senilai SGD 10.000.
Jawab :
USD 8.000 * 9.802    (kurs jual)         =          Rp.78.416.000
SGD 9000* 7,823.28 (kurs beli)         =          Rp.70.409.502  

Kekurangannya : Rp78.416.000.  -  Rp. 70.409.502  =          Rp.8.006.498

5.      Tn.Yudi mendapat kiriman sebesar EUR 2.600 , ia berniat untuk membeli perlengkapan berkemah SGD 800 , dia ingin membeli stok air mineral untuk keluarga selama 1 bulan sebesar HKD 200 , jika Tn.Yudi ingin membeli berlian dari Inggris senilai GBP 4000, maka berapa Rp yang harus ia siapkan lagi dari tabungannya ?
Jawab :
EUR 2.600 * 12.541,45 (kurs beli)     =                                  Rp.32.607.770
SGD 800 * 7.823,28 (kurs beli)          =          Rp.6.258.624
HKD 200 * 1.262,70 (kurs jual)         =          Rp.   252.540
GBP 4.000 * 14.922,56 (kurs jual)     =          Rp.59.690.240
                                                                                                                                                                                                                        Rp.66.201.404 +
Maka Rp yang harus disiapkan lagi    =                                                                                                                                                          Rp.33.593.634

6.      Andri  memperoleh deviden dari sejumlah saham yang ia punya dari luar negeri. Ia ingin membelikan ketiga anaknya handphone, masing-masing SGD 2000. Selain itu ia ingin berlibur dengan istrinya dan tour per orang dikenakan USD 5000, biaya fiskal Rp.2.000.000/orang. Berapa EUR yang harus diambil Andri dari tabungannya ?
Jawab :
Handphone : SGD 2.000 * 7.905,48 (kurs jual)         =          Rp. 15.810.960
Tour : USD 10.000 * 9.802 (kurs jual)                       =          Rp. 98.020.000
Fiskal : Rp.2.000.000 * 2                                            =          Rp.   4.000.000   +
                                                                                                Rp.117.830.960
AUD 4.000 * 10.096,04 (kurs beli)                            =          Rp.  40.384.160  -
                                                                                                RP.  77.446.800

AUD   77.446.800     =          EUR 6.112,10
            12.671,05 (kurs jual)

7.      Ny.Papoy memiliki uang sebesar Rp.25.000.000, kemudian ia ingin menukarnya dengan Yen. Berapa JPY yang akan diterimanya ?
Jawab :
Rp.25.000.000                        =          JPY 2.475,259
10.099,95(kurs jual)

8.      Shone memiliki uang THB 320.000, ia ingin berlibur ke Indonesia, ketika ditukar di Bank maka Shone akan menerima berapa Rupiah ?
Jawab :
THB 320.000 * 331,31(kurs beli)       =          Rp 106.019.200

9.      Indry ingin membeli laptop impor dari Thailand, ia membutuhkan THB 17.000, ia hanya memiliki tabungan sebesar USD 600. Berapa Rupiah kekurangan yang harus ia siapkan ?
Jawab :
THB 17.000 * 334,88 (kurs jual)        =          Rp.5.862.960
USD 450 * 9.704 (kurs beli)               =          Rp. 4.366.800-
Kekurangannya                                               Rp.   1.496.160

10.  Adhi mendapat kiriman dari pamannya yang tinggal di Singapura sebesar SGD 3.000 & kakaknya yang bekerja di Amerika sebesar USD 550. Berapa Rupiah yang akan diterima Andri ?
Jawab :
SGD 3000 * 7.823,28 (kurs beli)        =          Rp. 23.469.840
USD 550 * 9.704(kurs beli)                =          Rp.   5.337.200   +
Yang akan diterima                                         Rp. 28.807.040